Hari Ke- 2 Full Day Tour Pulau Bali (Rabu, 3 April 2013)
Ke esokan
harinya, aku dan teman-teman terbangun. Panitia menganjurkan kita untuk segera
mandi, aku langsung turun dari bus dan memandang sekitarku, Bima dan Made
kemudian turun. Kita bertiga mengambil perlangkapan mandi di koper, kesulitan
mencari koper kita rasakan karena koper Bima berada di dalam tumpukan beberapa
koper lain. Selesai mengambil perlengkapan, kita menuju kamar mandi, aku dan
Bima jalan duluan. Sampai di kamar mandi aku dan Bima membuat kesepakatan yaitu
Bima mandi aku menunggu dan menjaga perlengkapan, dan sebaliknya. Aku menunggu
Bima yang mandi tak cukup lama, kemudian giliran Bima yang menunggu aku mandi.
Selesai aku mandi, kita berjalanan menuju bus. Namun kita teringat untuk
menunggu Made selesai mandi, setelah selesai menunggu Made kita bertiga segera
menuju bagasi bus untuk menaruh baju kotor ke dalam koper. Selesai sudah
pekerjaan kita, sambil menuggu kelanjutan pemberitahuan dari panitia kita
betiga duduk-duduk sambil makan jajanan. Seusai makan, kita jalan-jalan sejenak
dan kemudian kita diberitahukan untuk segera menuju pantai untuk melihat matari
terbit. Perjalananan ke pantai tidak terlalu jauh, sampai di pantai kita
langsung turun dan melihat lihat pemandangan. Di pantai itu ada 2 buah gua,
yang satu untuk ritual adat Bali, yang satunya lagi ada “Ular Suci” di pantai
itu kita berfoto-foto, bermain pasir, bermain air, lama kemudian kiat melihat
sebuah ritual adat dari Bali yang di lakukan di pantai tersebut. Waktu makan
pagi telah tiba, kita menuju sebuah toko baju, dan kita di beri stiker sebagai
tanda peserta SMP N 10, makan paginya dilakukan di dalam toko baju tersebut.
Aku, Made, dan Bima masuk ke toko bersama, mengantri bersama, dan juga makanpun
kita bersama. Selesai makan kita langsung menuju bus untuk segera melanjutkan
ke objek wisata lainnya. Peserta sudah masuk ke bus masing-masing bus segera
berangkat.
Kita akan
menuju objek wisata Tanjung Benoa, Tanjung Benoa ini adalah objek wisata
layaknya pantai namun di sana terdapat berbagai wahana permainan air, dan juga
di Tanjung Benoa ini kita bisa mengunjungi Pulau Penyu. Dalam perjalananan
menuju Tanjung Benoa kita di pandu oleh Mbok Wayan, Mbok Wayan ini adalah
pemandu wisata Pulau Bali di bus 4, beliau akan memandu kita selama kita berada
di Pulau Bali. Dalam perjalananan, Mbok Wayan bercerita banyak tentang sejarah
dan adat istiadat Pulau Bali, tak hanya bercerita namun beliau juga mengajari
kita bahasa daerah Bali. Tak terasa kita mulai memasuki kawasan objek wisata
Tanjung Benoa, kita mulai menuruni bus dan menuju ke pantai untuk berangkat ke
Pulau Penyu, namun aku tidak ikut ke sana. Aku hanya menunggu di dekat bus
bersama Ivan, Egga, dan Adam, kita juga akan makan siang di sini. Namun aku tak
ikut makan siang, entah mengapa badanku merasa tidak enak maka dari itu aku tidak
ikut makan siang.
Seusai makan
siang, kita melanjutkan perjalananan menuju objek wisata selanjutnya, yaitu
Pantai Dreamland, Pantai Dreamland ini termasuk pantai yang terkenal di Bali.
Pantai ini terkenal dengan ombaknya, namun dalam perjalananan Mbok Wayan
menganjurkan kita untuk tidak mandi di Pantai Dreamland tersebut, di Pantai itu
kita hanya diperbolehkan main air di sekitar pantai saja, bus yang kita tumpangi akan parkir sedikit
jauh dari tempat kita turun. Sampai di pantai aku, Bima, Made, Ivan, Bian,
Adam, Egga, Reyhan, Fajri, langsung pergi ke sebelah sisi lain pantai dreamland
untuk bermain air. Lupa akan pemberitahuan dari Mbok Wayan, pakaian kita basah
semua, tak lama kemudian kita diberitahukan untuk segera ke tempat tunggu bus,
di sana kita di marahi Pak Sigit habis-habisan karena melanggar ketentuan. Kita
juga di abaikan sejenak. Kita di beri waktu ganti sebentar, tak perlu waktu
lama kita sudah mulai meninggalkan kawasan objek wisata Pantai Dreamland dan
melanjutkan ke objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Perjalanan
menuju GWK tidak terlalu lama, hanya saja ku sempat tertidur, selama perjalanan
Mbok Wayan menerangkan banyak sekali tentang Bali, mulai dari adat, sejarah,
bahasa, dan juga arti kata Bali. Tempat yang dituju sudah dekat semua bersiap
untuk turun dari bus. Di objek wisata ini kita akan melihat acara pementasan
tari. Tapi sebelumnya kita dipersilahkan untuk melihat-lihat patung Wisnu dan
patung Garuda. Aku, Fajri, Reyhan dan Wisnu terpisah dari rombongan kelas 8G
kita berempat naik untuk melihat patung Dewa Wisnu, lalu kemudian turun melihat patung Garuda. Aku dan
Reyhan lalu berjalan bekeliling sambil mencari rombongan kelas 8G. Lama kita
berkeliling akhirnya kita bertemu juga, seusai bertemu dengan rombongan, aku
berserta rombongan naik lagi ke patung Dewa Wisnu, sungguh terasa capek kakiku
ini menaiki satu-persatu anak tangga yang harus ku naiki, namun capek itu
terobati dengan senyuman teman wanita ku, sampai dia atas kita foto-foto
sebentar dan kemudian di lanjutkan ke patung Garuda, dan berjalan ke sana
melewati tangga lagi. Sampai di patung Garuda semua siswa 8G di kumpulkan dan
foto bersama di bawah patung Garuda, cukup banyak pose gerakan yang di foto.
Seusai foto-foto kita beristirahat di halaman bawah sambil menunggu
pemberitahuan labih lanjut. Untuk mengisi waktu luang, dengan meminjam
kameranya Pak Sigit, aku iseng-iseng mengambil beberapa gambar teman-temanku
yang sedang bergaya kocak. Hari mulai
petang, kami mulai memasuki tempat pementasan, kita menyaksikan 2 pertunjukan
tari, yang pertama kita melihat pertunjukan tari di mana si penari mengajak
salah satu dari penonton untuk ikut menari di panggung. Ketika si penari hendak
memilih untuk diajak ke panggung, semua siswa lantas menyarankan untuk mengajak
Pak Sigit. Mendengar teriakan siswa, Pak Sigit langsung meninggalkan tempat pertunjukan.
Pertunjukan tari yang ke- 2 menceritakan tentang kisah dari Ramayana, yang di
perlihatkan tentang kekuasaan Prabu Rahwana, yang menculik Dewi Sinta. Waktu
terus berlalu, hari mulai malam, pertunjukan juga sudah selesai, semua
rombongan SMPN 10 segera menuju bus masing-masing.
Kita akan
menuju Hotel Nuansa Denpasar untuk check in, sebagai tempat penginapan semua
rombongan SMPN 10. Perjalanan dari GWK menuju hotel sukup lama, dalam
perjalanan yang aku lakukan hanya tidur. Tak terasa kita sudah sampai, Bima
segera membangunkanku, kita turun dari bus dan mengambil koper masing-masing
dari bagasi. Koper sudah ku ambil, lalu aku mencari tempat pengambilan kunci
kamar, dan ternyata aku salah masuk, yang aku masuki adalah hotel bagian cewek.
Lalu aku kembali ke bus agar dapat bersama dengan yang lain, dan ternyata di
sekitar bus sudah tidak ada orang. Akhirnya aku diberi tahu jalan oleh
ibu/bapak panitia. Sesampainya di depan hotel, aku mencari Ardi, Annas, dan
Bima, mereka adalah teman sekamarku, lalu aku melihat Bima sedang berjalan dan
langsung saja ku hampiri dia. Lalu ku dikasih tahu letak kamar kita, di dalam
kamar sudah ada Annas dan Ardi yang mengecek keadaan kamar. Langsung saja ku
letakan koperku, dan tasku di lantai dan juga tanpa pikir panjang ku langsung
berbaring di tempat tidur. Hari makin malam, kamar mandi jadi rebutan, dan
akhirnya Ardi dulu yang dapat menikmati dingin/hangatnya air hotel. Selesai
sudah waktu mandi Ardi, giliranku untuk membasahi tubuhku ini dengan segarnya
air hotel. Usai sudah giliranku mandi, aku kenakan pakaianku dan keluar dari
kamar mandi. Giliran Bima untuk mandi, sambil menunggu Bima aku membereskan
perlengkapan ku di koper maupun tas, dan juga tak lupa untuk megatur rambutku
agar terlihat keren. Bima keluar, Annas giliran masuk. Tak lama kemudian waktu
makan malam tiba, aku dan Bima keluar duluan tak lupa juga mengajak Made, kita
segera mengambil makanan dan makan di tepi-tepi hotel. Selesai makan kita
bermaksud untuk meminta sabun cuci di kamarnya Arlita karena yang tau kamarnya
Arlita Annas, dan Annas masih makan maka aku dan Bima yang memintanya. “nomer
kamarnya berapa nas, ?” tanya Bima, “nomer 11” jawab Annas, tanpa basa-basi lagi
ku dan Bima mencari kamar itu. Karna setahuku kamar cewek itu di pintu utama
hotel, maka kita cari di situ, tanpa menyerah kita terus mencari, naik turun
tangga, dan mengetuk satu-persatu pintu sudah berkali kali kita lakukan.
Ternyata kamar nomor 11 itu berada di bawah dekat dengan tempat makan malam
tadi. Sabun cuci sudah kita dapatkan kita kembali ke kamar kita. Made sibuk
sendiri dengan urusan saudaranya yang mau menghampiri Made ke hotel. Aku,
Annas, Ardi, Bima mencuci baju 8G untuk di pakai lagi besok saat check out
hotel. Akhirnya saudaranya Made datang dan mengajak Made untuk makan malam di
luar. Selagi tak ada kerjaan aku dan bima pergi ke salah satu kamar cewek untuk
melihat, dan memastikan saja. Hari semakin malam, waktunya untuk tidur. Reyhan dia
meminta menginap di kamar ku, karena daia tak betah dengen teman sekamarnya
yang bermain playstation tak
henti-henti. Akhirnya aku, Bima, Ardi, Annas dan Reyhan tidur sekamar, saat
semua mau tidur ada suara ketukan pintu dan ku buka ternyata itu Made yang
sudah pulang dari makan malamnya. Madepun juga ikut tidur sekamar dengan kita,
ketika hendak mau tidur tak terlupakan untuk memasang alarm, karena suara alarm
yang terlalu keras, terdengar suara ketukan pintu lagi, lalu ku tengok tak ada
orang, dan ternyata yang mengetuk pintu kamar kita tadi adalah Pak Sigit. Tentu
aku kaget langsung masuk kamar ku tutup pintu dengan keras dan meloncat ke
ranjang. Kemudian Pak Sigit masuk ke kamar kita dan menyembunyikan stick playstation di almari kamar kita. Pak
Sigit sudah keluar, waktunya untuk tidur, satu-persatu dari kita mulai
tertidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar