Senin, 03 Maret 2014


        Hari Ke- 1 keberangkatan (Selasa, 2 April 2013)
Pagi telah tiba, “bar, akbar ayo bangun, ini udah jam berapa ?,  mau berangkat jam berapa ?” ibuku mulai ngomel, ku pura-pura tidak dengar dan melanjutkan tidurku. Namun ibuku terus meneriakiku, akhirnya dengan paksaan aku bangun dari tidurku dan berusaha untuk melawan rasa ngantukku. Aku sadar, hari ini aku berangkat study tour aku langsung bergegas ke kamar mandi, baru ku lepas bajuku ku keluar lagi untuk mengambil handuk, dari kamar mandiku ku berjalan mencari handuk, tapi ketika melewati kamar tidurku ku masuk dan mencari handphone ku untuk melihat adakah pesan masuk di handphone ku itu, ternyata tidak. Ku tinggalkan kamarku dan mencari handuk lagi, setelah ku dapatkan handukku ku dan pergi ke kamar mandi lagi, 5 menit berlalu ku keluar dari kamar mandi dan mengambil baju yang ku kenakan. Ku bercermin di kamar ibuku, ku bergaya layaknya artis, ibuku menyuruhku untuk makan dulu, ku ambil makan pagiku, tak lama setelah makan pagiku habis. Kemudian ku ambil tasku, dan koperku aku pun sudah siap. Mandi udah, rapi udah, persiapan udah,  makan pagi udah, ehh yang nganter masih tidur. Tanpa berlama-lama ku bangunkan ayahku, ayahku mulai bangun dari tidurnya dan menatapku dengan muka yang sedikit kesal sama aku karena ku bangunkan. Namun dia tidak marah, dia mencari jaketnya dan menyiapkan kendaraan.  Aku keluar dari rumahku, ku hirup udara pagi itu dengan rasa senang.
Ku mulai naik ke kendaraanku, ku gendong tasku, dan ku letakan koper di atas paha ku, pukul 06.40 ku berangkat dari rumah. Tak seperti biasanya aku melihat diriku tanpa pakaian seragam seperti yang dikenakan oleh siswa-siswa SMP lain yang aku lihat di jalan. Tak terasa aku sudah sampai di sekolah, pagi itu kuliahat banyak sekali siswa-siswi kelas 8 SMPku bersama orangtuanya masing-masing di depan SMPku dengan membawa berbagi tas dan koper.

Aku turun dari kendaraanku, ku turunkan koper dari pahaku, ku berdiri tapat di smaping ayahku.  Tanpa berlama-lama ku ucapkan salam pada ayahku dan ku tarik koperku dan berjalan memasuki gerbang SMPku, ku berhenti sejenak. Melihat banyaknya siswa yang ada disekolahku, ku jalan dengan langkah pelan sambil mencari teman sekelasku. Tak butuh waktu lama ku temukan mereka, kita kompak memakai kaos yang khusus kelas 8G. Kita berkumpul di aula barat SMPku. Ku hampiri mereka semua, ternyata sudah banyak yang datang, ku perhatikan satu-persatu, ada yang lagi foto-foto, ngobrol, nyiapin perlenkapan, dan ada juga yang nyari hanphonenya. Temanku ini aneh, kemarin malam kita udah janjian buat bawa handphone, tapi dia malah Cuma bawa casnya, aku suruh telpon ayahnya untuk ngambilin engga mau. Akhirnya, dia nitip kartu GSMnya di handphoneku, salah satu teman ku membawa kantong plastik yang isinya gelan sebagai identitas kelas 8G. Sebelumnya, Pak Sigit (wali kelas 8G) manyuruh semua siswa kelas 8G untuk berfoto bersama di tugu PGRI Lama-kelamaan teman-teman sekelasku sudah berkumpul semua. “Perhatian bagi peserta didik kelas 8G untuk berkumpul didepan aula menurut bus yang dinaiki” perintah panitia untuk semua siswa. Aku dan seluruh teman kelas 8Gku berkumpul dan baris di urutan bus ke-4. Kami di beri penjelasan dan tata tertib study tour ini. Kita semua juga di beri topi dan jadwal study tour. “Untuk kelancaran semua kegiatan, peserta diharapkan untuk memperhatikan dan mentaati jadwal yang ada”, itulah salah satu tata tertib yang disapaikan oleh panitia. Setelah selesai kami diarahkan untuk segera memasuki masing-masing bus, dan mamasukan koper-koper ke bagasi. Ku pamit lagi kepada oarang tuaku, dan berjalan menuju bus. Ku cari tempat kosong di bagasi untuk ku letakan koperku sedangkan tasku ku bawa untuk pelengkapan di bus. Setelah kudapatkan tempat kosong ku letakan pelan-pelan dan membalikan badan untuk naik bus, tapi masih banyak teman-temanku yang kesusahan mencari tempat kosong untuk kopernya, agar tidak menghambat, ku bantu satu persatu teman-temanku. Sudah semua koper dimasukan, ku langsung bejalan menaiki bus, dan mencari teman duduku. Ternyata dia sudah menunggu ku ditempat duduk kita. Ku letakan barang-barangku, ku ambil sebuah kain brwarna hijau, ku gunakan kain itu untuk menutup hidung dan mulutku. Entah dari kapan, ku tidak suka bau kendaraan seperti mobil, dan bus. Karena baunya itu bikin aku mual, jadi sepanjang perjalanananan ku akan memakai kain itu terus. Ibu, bapak panitia dan guru mulai memasuki bus. Sebelum kita berangkat, kita akan diatur sesuai tempat duduk masing-masing. Ada juga yang ditukar dengan teman yang lain dikarenakan kesahatan dan mental teman lainya yang kurang. Setelah selesai, bus siap berangkat.

Pukul 08.00 kita berangkat, disepanjang perjalanananan kita akan dipandu oleh kakak dari kru Adji Tour. Kakak ini memberi penjelasan tentang fasilitas bus, cara menanggulangi teman yang sakit, cara mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan menunjukan jalan-jalan yang akan dilalui. Di dalam perjalanananan, kita saling bebincang-bincang satu sama lain, ada yang curhat, ada yang gosip, makan cemilan, ndengerin musik, mainan handphone, banyaklah. Ku ngobrol sama teman dudukku. Bima, dia bisa disebut juga sahabatku, sepanjang siang hari, yang ku lakukan hanya bercerita tentang masalah pribadi sendiri-sendiri atau biasa disebut curhat. Hari mulai siang, kita semua mulai memakan bekal masing-masing. Tak hanya makan sendiri, namun kita saling menwarkan makanan kita satu sama lain. Bekal dari kelas 8G juga mulai dibagikan. Ada kacang, permen, roti, onde-onde, dll. Jam menunjukan pukul 12.15 waktunya untuk makan siang di daerah Madiun.

Tiba di sana kita langsung menuju tempat makan siang, sehabis makan siang, kita dianjurkan untuk sholat di masjid terdekat. Selanjutnya kita istirahat sebentar selagi menunggu semua selesai sholat. Selesai sudah istirahatnya, pukul 12.40 kita mulai perjalanananan lagi menuju rumah makan Situbondo. Dalam perjalanananan ke Situbondo, suasana bus tidak berubah, masih saja ramai dengan suara teman-teman yang berbincang-bincang satu sama lain. Belum sampai pada tujuan, kita berhenti sebentar untuk sholat maghrib di pom bensin. Selesai sholat, kita lanjutkan perjalanananan untuk singgah di rumah makan Situbondo, dalam suasana menjelang malam, bus tidak terasa hening karena, masih saja kita saling berbincang-bincang. Dalam perjalanananan, kita melewati sebuah PLTU bernama Paiton, PLTU tersebut sangat terang dikelilingi banyak lampu di gedungnya. Perjalanananan terus berlanjut, pemandangan PLTU Paiton sudah berlalu, dan kini tibalah kita di rumah makan Situbondo.
Saat turun dari bus, tubuhku terasa tidak enak, dan juga ku terpisah dari teman-temanku, akhirnya ku makan dalam suasana sepi sendirian. Selesai makan, teman-temanku pergi ke tempat pembelanjaan, namun yang aku lakukan hanya duduk-duduk tepat di depan bus yang ku tumpangi. Akhirnya, teman yang ku tunggu datang menghampiriku, akupun mengajak mereka untuk menemaniku ke kamar mandi. Di Situbondono ini kita cukup lama bersantai, karena pada saat itu tubuhku mulai gag enak, maka dari itu ku membeli sebotol air putih dan minum obat antimo. Setiap kali ku akan naik bus, ku kenakan kain yang ku pakai untuk menitupi hidung dan mulutku, namun sebelum ku kenakan, ku beri dulu minyak kayu putih di kain itu. Pada saat ku mau mengambil minyak kayu putih di saku ku, ku kehilangannya, dan akkhirnya ku pergi ke toko depan bus untuk membeli minyak kayu putih. Waktu untuk istrahat dan makan sudah selesai, kita segera berangkat menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Walaupun hari sudah malam namun suasana di dalam bus masih saja terlihat ramai. Sesekali pembina ataupun panitia membaritahukan untuk istirahat namun tetap saja suasana masih terlihat ramai. Mulai di sinilah keadaan badanku sangat tidak mengenakan. Kepala terasa pusing, perut mulai mual, hanya ketenangan yang dapat membantuku.

Perjalanananan menuju pelabuhan berakhir, bus mulai memasuki pelabuhan. Seketika bus sudah berhenti, serentak kami dianjurkan untuk turun dari bus dan berjalan menunggu kapal untuk berlabuh, selagi menunggu kapal berlabuh, sidikit dari temanku membeli kaca mata di sekitar pelabuhan. Tak cukup lama kapal sudah berlabuh, kami berjalan untuk memasuki kapal. Seusai di atas kapal, ku sempat ketinggalan rombingan kelas ku, ku duduk di lantai 1 kapal. Kemudian Pak Sigit menghampiriku dan bertanya kemana teman yang lain, dan ternyata semua teman sekelasku berada di lantai 2 kapal. Aku, Pak Sigit, dan teman yang lain naik ke lantai 2 kapal. Di lantai 2 kapal terbagi menjadi dua bagian yang dipisah oleh sebuah musolla, di dekat musolla tersebut ada sebuah lorong yang menghubungkan kedua bagian tersebut. Mayoritas siswa kelas 8G berada di bagian kanan, sedangkan Pak Sigit dan teman yang lain di bagian yang kiri. Karna badan ku terasa tidak enak ku memilih untuk duduk di lorong tersebut, di tengah perjalanananan perutku terasa mual, tak hanya aku banyak dari temanku yang ikut ke lorong karena merasa mual. Teman cewekku sangat merasa mual dan takut mereka adalah Arinda dan Dita, di lorong aku di temani oleh Made. Di saat-saat seperti ini Made sangat menolongku dan teman kedua cewek itu. Aku cukup kuat untuk menahan rasa mualku namun ku prihatin dengat keadaan Arinda dan Dita, di lain tempat Anggie teman cewekku yang lain terlihat sangat lemas. Tak lama kemudian perjalananananpun sudah berakhir, kapal mulai berlabuh. Pembina dan kru membantu Dita dan Anggie yang terlihat lemas. Aku turut membantu, kita menuruni kapal dengan menggotong kedua cewek itu. Lalu aku dan Pak Sigit berjalan keluar kapal menuju tempat parkir bus. Kita beristirahat sebentar di pelabuhan, sambil menunggu keadaan Anggie dan Dita agar sudah mulai membaik.

Waktu beristirahat sudah selesai, kita segera memulai perjalanananan ke tujuan tour pertama yaitu Tanah Lot untuk transit dan makan pagi. Dalam perjalanananan, pembina menganjurkan bagi kita untuk istirahat supaya esok harinya dalam keadaan baik karena besok adalah Full Day Tour dan sampai di hotel pada malam hari. Aku kemudian beranjak tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar