Hari Ke- 1 keberangkatan (Selasa, 2 April 2013)
Pagi telah
tiba, “bar, akbar ayo bangun, ini udah jam berapa ?, mau berangkat jam berapa ?” ibuku mulai
ngomel, ku pura-pura tidak dengar dan melanjutkan tidurku. Namun ibuku terus
meneriakiku, akhirnya dengan paksaan aku bangun dari tidurku dan berusaha untuk
melawan rasa ngantukku. Aku sadar, hari ini aku berangkat study tour aku langsung bergegas ke kamar mandi, baru ku lepas
bajuku ku keluar lagi untuk mengambil handuk, dari kamar mandiku ku berjalan
mencari handuk, tapi ketika melewati kamar tidurku ku masuk dan mencari handphone
ku untuk melihat adakah pesan masuk di handphone ku itu, ternyata tidak. Ku
tinggalkan kamarku dan mencari handuk lagi, setelah ku dapatkan handukku ku dan
pergi ke kamar mandi lagi, 5 menit berlalu ku keluar dari kamar mandi dan mengambil
baju yang ku kenakan. Ku bercermin di kamar ibuku, ku bergaya layaknya artis, ibuku
menyuruhku untuk makan dulu, ku ambil makan pagiku, tak lama setelah makan
pagiku habis. Kemudian ku ambil tasku, dan koperku aku pun sudah siap. Mandi
udah, rapi udah, persiapan udah, makan
pagi udah, ehh yang nganter masih tidur. Tanpa berlama-lama ku bangunkan
ayahku, ayahku mulai bangun dari tidurnya dan menatapku dengan muka yang
sedikit kesal sama aku karena ku bangunkan. Namun dia tidak marah, dia mencari
jaketnya dan menyiapkan kendaraan. Aku
keluar dari rumahku, ku hirup udara pagi itu dengan rasa senang.
Ku mulai naik
ke kendaraanku, ku gendong tasku, dan ku letakan koper di atas paha ku, pukul
06.40 ku berangkat dari rumah. Tak seperti biasanya aku melihat diriku tanpa
pakaian seragam seperti yang dikenakan oleh siswa-siswa SMP lain yang aku lihat
di jalan. Tak terasa aku sudah sampai di sekolah, pagi itu kuliahat banyak
sekali siswa-siswi kelas 8 SMPku bersama orangtuanya masing-masing di depan
SMPku dengan membawa berbagi tas dan koper.
Aku turun
dari kendaraanku, ku turunkan koper dari pahaku, ku berdiri tapat di smaping
ayahku. Tanpa berlama-lama ku ucapkan
salam pada ayahku dan ku tarik koperku dan berjalan memasuki gerbang SMPku, ku
berhenti sejenak. Melihat banyaknya siswa yang ada disekolahku, ku jalan dengan
langkah pelan sambil mencari teman sekelasku. Tak butuh waktu lama ku temukan
mereka, kita kompak memakai kaos yang khusus kelas 8G. Kita berkumpul di aula
barat SMPku. Ku hampiri mereka semua, ternyata sudah banyak yang datang, ku
perhatikan satu-persatu, ada yang lagi foto-foto, ngobrol, nyiapin perlenkapan,
dan ada juga yang nyari hanphonenya. Temanku ini aneh, kemarin malam kita udah
janjian buat bawa handphone, tapi dia malah Cuma bawa casnya, aku suruh telpon
ayahnya untuk ngambilin engga mau. Akhirnya, dia nitip kartu GSMnya di
handphoneku, salah satu teman ku membawa kantong plastik yang isinya gelan
sebagai identitas kelas 8G. Sebelumnya, Pak Sigit (wali kelas 8G) manyuruh
semua siswa kelas 8G untuk berfoto bersama di tugu PGRI Lama-kelamaan
teman-teman sekelasku sudah berkumpul semua. “Perhatian bagi peserta didik
kelas 8G untuk berkumpul didepan aula menurut bus yang dinaiki” perintah
panitia untuk semua siswa. Aku dan seluruh teman kelas 8Gku berkumpul dan baris
di urutan bus ke-4. Kami di beri penjelasan dan tata tertib study tour ini. Kita semua juga di beri
topi dan jadwal study tour. “Untuk
kelancaran semua kegiatan, peserta diharapkan untuk memperhatikan dan mentaati
jadwal yang ada”, itulah salah satu tata tertib yang disapaikan oleh panitia. Setelah selesai kami diarahkan untuk
segera memasuki masing-masing bus, dan mamasukan koper-koper ke bagasi. Ku
pamit lagi kepada oarang tuaku, dan berjalan menuju bus. Ku cari tempat kosong
di bagasi untuk ku letakan koperku sedangkan tasku ku bawa untuk pelengkapan di
bus. Setelah kudapatkan tempat kosong ku letakan pelan-pelan dan membalikan
badan untuk naik bus, tapi masih banyak teman-temanku yang kesusahan mencari
tempat kosong untuk kopernya, agar tidak menghambat, ku bantu satu persatu
teman-temanku. Sudah semua koper dimasukan, ku langsung bejalan menaiki bus,
dan mencari teman duduku. Ternyata dia sudah menunggu ku ditempat duduk kita.
Ku letakan barang-barangku, ku ambil sebuah kain brwarna hijau, ku gunakan kain
itu untuk menutup hidung dan mulutku. Entah dari kapan, ku tidak suka bau
kendaraan seperti mobil, dan bus. Karena baunya itu bikin aku mual, jadi
sepanjang perjalanananan ku akan memakai kain itu terus. Ibu, bapak panitia dan
guru mulai memasuki bus. Sebelum kita berangkat, kita akan diatur sesuai tempat
duduk masing-masing. Ada juga yang ditukar dengan teman yang lain dikarenakan
kesahatan dan mental teman lainya yang kurang. Setelah selesai, bus siap
berangkat.
Pukul 08.00
kita berangkat, disepanjang perjalanananan kita akan dipandu oleh kakak dari
kru Adji Tour. Kakak ini memberi penjelasan tentang fasilitas bus, cara
menanggulangi teman yang sakit, cara mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan
menunjukan jalan-jalan yang akan dilalui. Di dalam perjalanananan, kita saling
bebincang-bincang satu sama lain, ada yang curhat, ada yang gosip, makan
cemilan, ndengerin musik, mainan handphone, banyaklah. Ku ngobrol sama teman
dudukku. Bima, dia bisa disebut juga sahabatku, sepanjang siang hari, yang ku
lakukan hanya bercerita tentang masalah pribadi sendiri-sendiri atau biasa disebut
curhat. Hari mulai siang, kita semua mulai memakan bekal masing-masing. Tak
hanya makan sendiri, namun kita saling menwarkan makanan kita satu sama lain.
Bekal dari kelas 8G juga mulai dibagikan. Ada kacang, permen, roti, onde-onde,
dll. Jam menunjukan pukul 12.15 waktunya untuk makan siang di daerah Madiun.
Tiba di sana
kita langsung menuju tempat makan siang, sehabis makan siang, kita dianjurkan
untuk sholat di masjid terdekat. Selanjutnya kita istirahat sebentar selagi
menunggu semua selesai sholat. Selesai sudah istirahatnya, pukul 12.40 kita
mulai perjalanananan lagi menuju rumah makan Situbondo. Dalam perjalanananan ke
Situbondo, suasana bus tidak berubah, masih saja ramai dengan suara teman-teman
yang berbincang-bincang satu sama lain. Belum sampai pada tujuan, kita berhenti
sebentar untuk sholat maghrib di pom bensin. Selesai sholat, kita lanjutkan perjalanananan
untuk singgah di rumah makan Situbondo, dalam suasana menjelang malam, bus
tidak terasa hening karena, masih saja kita saling berbincang-bincang. Dalam perjalanananan,
kita melewati sebuah PLTU bernama Paiton, PLTU tersebut sangat terang
dikelilingi banyak lampu di gedungnya. Perjalanananan terus berlanjut,
pemandangan PLTU Paiton sudah berlalu, dan kini tibalah kita di rumah makan
Situbondo.
Saat turun
dari bus, tubuhku terasa tidak enak, dan juga ku terpisah dari teman-temanku,
akhirnya ku makan dalam suasana sepi sendirian. Selesai makan, teman-temanku
pergi ke tempat pembelanjaan, namun yang aku lakukan hanya duduk-duduk tepat di
depan bus yang ku tumpangi. Akhirnya, teman yang ku tunggu datang menghampiriku,
akupun mengajak mereka untuk menemaniku ke kamar mandi. Di Situbondono ini kita
cukup lama bersantai, karena pada saat itu tubuhku mulai gag enak, maka dari
itu ku membeli sebotol air putih dan minum obat antimo. Setiap kali ku akan
naik bus, ku kenakan kain yang ku pakai untuk menitupi hidung dan mulutku,
namun sebelum ku kenakan, ku beri dulu minyak kayu putih di kain itu. Pada saat
ku mau mengambil minyak kayu putih di saku ku, ku kehilangannya, dan akkhirnya
ku pergi ke toko depan bus untuk membeli minyak kayu putih. Waktu untuk
istrahat dan makan sudah selesai, kita segera berangkat menuju pelabuhan
Ketapang Banyuwangi. Walaupun hari sudah malam namun suasana di dalam bus masih
saja terlihat ramai. Sesekali pembina ataupun panitia membaritahukan untuk
istirahat namun tetap saja suasana masih terlihat ramai. Mulai di sinilah
keadaan badanku sangat tidak mengenakan. Kepala terasa pusing, perut mulai
mual, hanya ketenangan yang dapat membantuku.
Perjalanananan
menuju pelabuhan berakhir, bus mulai memasuki pelabuhan. Seketika bus sudah
berhenti, serentak kami dianjurkan untuk turun dari bus dan berjalan menunggu
kapal untuk berlabuh, selagi menunggu kapal berlabuh, sidikit dari temanku
membeli kaca mata di sekitar pelabuhan. Tak cukup lama kapal sudah berlabuh,
kami berjalan untuk memasuki kapal. Seusai di atas kapal, ku sempat ketinggalan
rombingan kelas ku, ku duduk di lantai 1 kapal. Kemudian Pak Sigit
menghampiriku dan bertanya kemana teman yang lain, dan ternyata semua teman
sekelasku berada di lantai 2 kapal. Aku, Pak Sigit, dan teman yang lain naik ke
lantai 2 kapal. Di lantai 2 kapal terbagi menjadi dua bagian yang dipisah oleh
sebuah musolla, di dekat musolla tersebut ada sebuah lorong yang menghubungkan
kedua bagian tersebut. Mayoritas siswa kelas 8G berada di bagian kanan,
sedangkan Pak Sigit dan teman yang lain di bagian yang kiri. Karna badan ku
terasa tidak enak ku memilih untuk duduk di lorong tersebut, di tengah perjalanananan
perutku terasa mual, tak hanya aku banyak dari temanku yang ikut ke lorong
karena merasa mual. Teman cewekku sangat merasa mual dan takut mereka adalah
Arinda dan Dita, di lorong aku di temani oleh Made. Di saat-saat seperti ini
Made sangat menolongku dan teman kedua cewek itu. Aku cukup kuat untuk menahan
rasa mualku namun ku prihatin dengat keadaan Arinda dan Dita, di lain tempat
Anggie teman cewekku yang lain terlihat sangat lemas. Tak lama kemudian perjalananananpun
sudah berakhir, kapal mulai berlabuh. Pembina dan kru membantu Dita dan Anggie
yang terlihat lemas. Aku turut membantu, kita menuruni kapal dengan menggotong
kedua cewek itu. Lalu aku dan Pak Sigit berjalan keluar kapal menuju tempat
parkir bus. Kita beristirahat sebentar di pelabuhan, sambil menunggu keadaan
Anggie dan Dita agar sudah mulai membaik.
Waktu
beristirahat sudah selesai, kita segera memulai perjalanananan ke tujuan tour pertama yaitu Tanah Lot untuk
transit dan makan pagi. Dalam perjalanananan, pembina menganjurkan bagi kita
untuk istirahat supaya esok harinya dalam keadaan baik karena besok adalah Full Day Tour dan sampai di hotel pada
malam hari. Aku kemudian beranjak tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar