Senin, 03 Maret 2014




     Hari Ke- 3 Full Day Tour (Kamis, 4 April 2013)
Keesokan harinya, ku dibangunkan Reyhan dan ketika aku terbangun aku kaget dan heran karena semalam aku tidur di atas ranjang, kenapa aku terbangun di atas lantai. Tak hanya aku, Bima juga pindah tempat yang semula sebelahku menjadi di sebelah Reyhan. Namun itu tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah antrian kamar mandi. Aku yang bangun paling terakhir mendapat jatah mandi duluan, seleseai ku mandi giliran Ardi yang mandi, Ardi selesai barulah Bima, Bima selesai Annas dapat giliran, dan Reyhan dapat jatah yang terakhir, karena Made memilih mandi di kamanya sendiri. Aku menyiapkan apa saja yang akan ku bawa dalam tas gendongku, karena hari ini ada jadwal ke pantai maka aku bawa baju ganti buat jaga-jaga. Sebelum berangkat kita akan makan pagi dulu aku, Bima, Made makan bertiga di tepi hotel, aku hanya mengambil makan sedikit, itupun juga tidak habis. Seusai makan aku segera mengambil tas dan ku letakan dalam bus, seperti biasa aku selalu memakai kain di hidung dan mulutku tak lupa juga ku ambil kunci kamar. Semua siswa sudah siap, waktunya untuk berangkat.

Tujuan kita yang pertama adalah objek wisata Monumen Badjrasandi, perjalanan dari hotel ke objek wisata tidak memakan waktu yang lama, saat semua sudah duduk, slah satu temanku cewek ku mengajak tuker tempat, aku turuti saja apa maunya. Jadi sepanjang perjalanan ke objek wisata Bima duduk dengan Bunga dan aku duduk bersebelahan dengat teman cewekku, Dela namanya yha layaknya teman-teman yang lain aku berbincang-bincang dengannya tapi hanya sebentar, mulutku tak mampu berkata banyak saat aku berhadapan dengannya. Namun hal itu begitu cepat untuk selesai, karena kita sudah sampai di tujuan. Bus yang kita tumpangi tidak parkir di depan monument, jadi kita harus berjalan kaki menyusuri taman untuk sampai di monumen. Sampai di depan monumen ternyata belum dibuka, jadi sambil menunggu buka semua rombongan SMPN 10 berfoto bersama tak lama kemudian monumen sudah di buka, namun bagi wanita yang sedang halangan tidak boleh naik ke atas karena merupakan tempat suci, karena saat itu aku membawa tas banyak yang nitipin barangnya ke aku salah satunya Pak Sigit. Karena Pak Sigit tidak ikut ke atas maka akupun juga tak ikut, jadi di sini aku hanya menunggu teman-temanku saja, setelah selesai kelas 8G berkumpul dan beristirahat. Tak lama kemudian kami berjalan menuju tempat parkir bus, sesudah semua rombongan menaiki bus, kita baru akan berangkat.
Objek wisata yang akan kita kunjungi selanjutnya adalah Pantai Sanur, dalam perjalanan aku dan Bima bebincang-bincang selagi mendengarkan panduan dari Mbok Wayan, Pantai Sanur merupakan salah satu pantai yang terkenal di Bali. Perjalanan menuju Pantai Sanur tidak terlalu jauh, jadi tidak memungkinkan untuk ku tidur, aku hanya mendengarkan penjelasan dari Mbok Wayan, di Pantai Sanur ini juga tidak boleh untuk berenang. Sesampainya di Pantai Sanur bus parkir lumayan jauh dari pantai, jadi untuk ke pantai kita harus berjalan kaki dalam perjalanan menuju pantai aku, Made, Bima bertemu dengan Ardi, Kartika, Dela dan yang lainya. Ardi asyik foto-foto, sedangkana yang lain hanya bisa lihat-lihat dan main pasir pantai. Tak lama kemudian kita di beritahukan untuk ke tempat parkir bus karena perjalanan akan di lanjutkan, Pak Sigit, dan rombongan 8G beristirahat di tepi laut. Agar tidak menhambat jadwal, kita segera berangkat menuju Desa Kertalangu untuk makan siang,  
Desa Kertalangu adalah sebuah toko berbagai sovenir dari Bali, seperti makanan, pakaian, dan acsessoris. Di sanan kita akan di beri waktu untuk berbelanja, dan makan siang perjalanan dari Monumen Badjrasandi ke Desa Kertalangu tidak terlalu jauh, dalam perjalanan Mbok Wayan mengajari bahasa Bali yang di terjemahkan ke bahasa Jawa, tak hany itu Mbok Wayan juga memberi teka-teki. Namun tak terasa kita telah sampai, bus 4 parkir di dekat pintu masuk toko, setelah semua turun aku, Bima, dan Made mencari oleh-oleh untuk ayahnya Bima. Lalu dia memilih membali kacang Bali aku membeli ikat kepala khas Bali atau yang biasa di sebut udeng. Selesai berbelanja kami menaruh belanjaan dulu ke dalam bus dan keluar lagi, ku melihat ada yang jual es buah, karena keliatan enak ku beli 1 porsi, panitia membaritahukan untuk makan siang di belakan toko. Aku, Bima, Made berjalan menuju ke sana di sana kita bertemu Kartika, Dina, Arinda, dan Dita. Tak seperti biasanya Kartika daan Dina tidak bersama dengan Dela dan Safitri, Bima dan Made mengambil makan, aku tidak karena aku tidak napsu makan hari ini, di saat Made dan Bima mengantri aku Kartika dan yang lain bercerita tentang kenapa Dela dan Safitri tidak ikut dengan mereka. Tak lama kemudian Mad, Bima di tambah lagi dengan Ardi datang, walau makan siang sudah habis namun kita masih duduk di sana untuk bercerita, seketika itu Dela, Safitri, Anggie, dan Bunga berjalan meninggalkan tempan makan, ku sempat memanggil Dela, namun dia hanya menengok sebentar. Waktu kita di Desa Ketalangu sudah habis, waktunya untuk melanjutkan ke objek wisata lain.
Tiba saat nya untuk berbelanja di Pasar Seni Sukowati. Di sini kita akan belajar untuk menawar harga sebesar mungkin. Kata Mbok Wayan jika kita menawar harga sebaiknya menawar dengat besar 80%. Karena harga yang ditentukan di pasar itu dapat sesekali menipu. Tak lama kemudian kita sudah sampai di kawasan Pasar Seni Sukowati baru masuk sebentar kita sudah ditawari dengan berbagai harga. Aku, Ardi, Made, Bima, Reyhan, Dina, Dela, Kartika, Bunga, dan Dita berencana membeli baju yang sama semua. Namun kita dapat baju yang cukup mahal, kita beli 12 baju dan yang mau beli cuma 9 orang, akhirnya aku bayar tiga kali lipat, namun ada satu yang dibeli Wisnu jadi aku punya 2 baju sama. Gag samapai di situ saja kita juga tidak lupa untuk membelikan anggota keluarga. Seusai belanja kita semua kembali ke bus, dan melanjutkan ke Joger.
Joger merupakan toko oleh-oleh paling terkenal di Bali, dan juga merupakan pabrik kata-kata. Di Joger kita akan di periksa apakah ada yang memakau pakaian Joger yang tidak asli. Dalam perjalanan ke Joger kita diberi tahu Mbok Wayan bahwa kita tidak boleh langsung ke Joger, tetapi kita akan diturunkan di tempat rumah makan malam nanti dan menaiki ankutan umum untuk ke Joger dan di lanjutkan ke Pantai Kuta. Tak lama waktu berselang kita sampai di tempat pemberhentian bus, dan langsung manaiki angkutan untuk segera ke Joger. Aku, Bima, Made, dan Ardi naik angkutan yang sama, setelah sampai kita langsung masuk ke dalam Joger dan segera mencari teman lainnya seperti halnya di Sukowati di Joger kita juga berncanan beli sandal Joger yang sama. Dan semua setuju, kita semua mencari ukuran yang sesuai. Setelah semua selesai memilih ku yang di suruh mengantri, ku mengantri di kasir depan, tak cukup lama ku selesai mengantri. Ku bawa belanjaan itu dan mencari Bima dan Made, hampir ku kira mereka meninggalkan ku, ku bertemu dengan mereka, lalu kita melihat-lihat sebentar dan bertemu Kartika dan Dita, saat itu Dita sedang ingin mengantri, dan lalu aku menawarkan diri biar aku yang ngantriin dan Dita juga sejutu, waktu aku mau ngantri, ku melihat Dela yang sedang menunggu banyak antrian, sebagai teman yang baik aku merasa tidak enak melihat Dela yang mengantri terlalu lama, maka dari itu aku gantiin aja posisi Dela dan biar Dela gabung sama temen-temen. Akhirnya Dela mau, dan aku mengantri di tempat antrian 3 karna ku pikir akan lama, ku pindah saja ke tempat antrian 1 bukanya tambah cepet sama aja lamanya. Sesekali Dela menhampiriku namun ku katakan padanya “tidak apa-apa kok, kamu ke sana saja”, dan satu persatu antrian mulai berkurang. Pada saat tinggal satu antrian, tiba-tiba datang salah satu guruku, Bu Rukat namanya tanpa memikir perasaan pengantri yang ada di belakang-belakangku dia menyerobot sambil berkata “ehh, Akbar ibu tak di belakan mu ya,” dan ku lihat wajah pengantri lain yang engga seneng klo diserobot. Sebenere aku mau ketawa tapi, masak ngetawain guru sendiri. Selesai sudah mengantrinya, sambil berjalan kaluar Joger ku tanya Dela “mana Bima, Made, Ardi ?” dan dia bilang “Udah duluan tadi” dengan tergesa-gesa ku perlahan meninggalkan Dela, Dina, dan Bunga lalu mencari angkutan yang ku tumpangi.
Setelah ketemu langsung saja kita berangkat ke Pantai Kuta sesampainya di Pantai Kuta. Aku, Made, Bima, dan Ardi tidak langsung masuk tapi menunggu rombongan 8G di luar, tak cukup lama untuk menunggu akhirnya yang ditunggu sudah sampai. Aku, Made, Bima, Ardi, Dina, Bunga, Kartika, Dela, Arinda, Dita segera melepas sandal tas dan barang-barang untuk menikmati deburan air Pantai Kuta, kita semua menulis nama di pantai dan berfoto-foto, sangat happy ending hari ini yang tadinya melelahkan terasa begitu menyenangkan seketika tiba di Pantai Kuta.

Pak Sigit menyuruh untuk kelas 8G berkumpul, dan di larang untuk membasahi pakaian sambil sambil cerita-cerita kita juga main pasir. Hari mulai larut petang, kita segera menaiki angkutan supaya kembali ke tampat parkir bus untuk makan malam, namun aku tidak ikut makan malam aku hanya menunggu teman-teman di bus. Dan waktu makan malam sudah berakhir kita segera menaiki bus untuk segera kembali ke hotel.
Dalam perjalanan menuju hotel menempuh waktu yang lumayan lama namun waktu terasa cepat dan perjalanan sudah berakhir, bus mulai masuk ke halaman hotel. Kita semua turun dari bus dan segera pergi ke kamar masing-masing aku, Bima, Made, Ardi, Reyhan dan Annas masuk kamar dan aku dulu yang mandi, setelah aku mandi aku menunggu Made, dan Bima untuk mandi. Kita mau menengok Arlita yang katanya sedang sakit, selesai menunggu mereka kita segera menengok ke kamarnya Arlita. Lalu kita kembali ke kamar mengambil belanjaan untuk kita bagikan ke kamar Kartika. Ardi juga ikut, sampai di sana kita membagikan belanjaan dan berencana menengok Arlita lagi. Di tengah perjalanan, kita bertemu Bu Sapto yang juga mau ke kamarnya Arlita. Sampai di depan pintu kamar ku buka ternyata banyak orang dan akhirnya kita dimarahi karena menengok orang sakit dengan oran jumlah banyak. Kita semua di minta untuk kembali ke kamar masing-masing. Aku, Bima, Made, Reyhan, Annas, dan Ardi masuk ke kamar, dan menyiapkan perlengkapan di koper maupun tas buat check out besok. Seusai menyiapkan semua perlengkapan, handphone ku berbunyi, ku liat ternyata Kartika menelpon Made. Langsung saja ku berikan ke Made, di angkatnya dan Kartika bilang mau ngajak makan ke KFC. Aku dan Made menunggu di depan hotel, yang keluar dari hotel bukanya Kartika tapi Anggie, Bunga, dan Dita. Kita berencana buat keluar dari lingkungan hotel, namun ketika kita sudah di luar Bu Sapto menghampiri kita dan kita di marahi, kemudian kita duduk di depan hotel berencana memesan KFC, namun tidak tau nomornya kemudian Wisnu, Bima dan Bian juga ikut pesan. Tak lama kemudian Pak Sigit datang dengan temannya, kita minta tolong ke Pak Sigit buat membelikan KFC, Pak Sigit mau dan segera berangkat dengan membawa uang dari kami. Lalu Kartika keluar, tak lama menunggu Pak Sigit datang dengan membawa makanan. Pak Sigit memberikan makanannya beserta kembaliannya, dan kita di minta untuk makan di kamar saja. Aku, Made, Bima, Bian, dan Wisnu makan di kamarnya Wisnu. Selesai makan aku, Bima, dan Made menuju ke kamar di sana ada Ardi, Fajri, Reyhan, dan Annas.

Lalu ku masuk dan kemudian Ardi dan Fajri pindah ke kamarnya Wisnu, di saat mau tidur, Bima menelpon Arlita. Karena terlalu keras menelpon, Annas kemudian terbangun dan pindah ke kamarnya Wisnu. Merasa mengganggu Bima mematikan telponnya dan tidur, begitu juga aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar