Hari Ke- 3 Full Day Tour (Kamis, 4 April 2013)
Keesokan harinya, ku dibangunkan Reyhan dan ketika aku
terbangun aku kaget dan heran karena semalam aku tidur di atas ranjang, kenapa
aku terbangun di atas lantai. Tak hanya aku, Bima juga pindah tempat yang
semula sebelahku menjadi di sebelah Reyhan. Namun itu tidak menjadi masalah,
yang menjadi masalah adalah antrian kamar mandi. Aku yang bangun paling
terakhir mendapat jatah mandi duluan, seleseai ku mandi giliran Ardi yang
mandi, Ardi selesai barulah Bima, Bima selesai Annas dapat giliran, dan Reyhan
dapat jatah yang terakhir, karena Made memilih mandi di kamanya sendiri. Aku
menyiapkan apa saja yang akan ku bawa dalam tas gendongku, karena hari ini ada jadwal ke
pantai maka aku bawa baju ganti buat jaga-jaga. Sebelum berangkat kita akan
makan pagi dulu aku, Bima, Made makan bertiga di tepi hotel, aku hanya
mengambil makan sedikit, itupun juga tidak habis. Seusai makan aku segera
mengambil tas dan ku letakan dalam bus, seperti biasa aku selalu memakai kain
di hidung dan mulutku tak lupa juga ku ambil kunci kamar. Semua siswa sudah
siap, waktunya untuk berangkat.
Tujuan kita
yang pertama adalah objek wisata Monumen Badjrasandi, perjalanan dari hotel ke
objek wisata tidak memakan waktu yang lama, saat semua sudah duduk, slah satu
temanku cewek ku mengajak tuker tempat, aku turuti saja apa maunya. Jadi
sepanjang perjalanan ke objek wisata Bima duduk dengan Bunga dan aku duduk
bersebelahan dengat teman cewekku, Dela namanya yha layaknya teman-teman yang
lain aku berbincang-bincang dengannya tapi hanya sebentar, mulutku tak mampu
berkata banyak saat aku berhadapan dengannya. Namun hal itu begitu cepat untuk
selesai, karena kita sudah sampai di tujuan. Bus yang kita tumpangi tidak
parkir di depan monument, jadi kita harus berjalan kaki menyusuri taman untuk
sampai di monumen. Sampai di depan monumen ternyata belum dibuka, jadi sambil
menunggu buka semua rombongan SMPN 10 berfoto bersama tak lama kemudian monumen
sudah di buka, namun bagi wanita yang sedang halangan tidak boleh naik ke atas
karena merupakan tempat suci, karena saat itu aku membawa tas banyak yang
nitipin barangnya ke aku salah satunya Pak Sigit. Karena Pak Sigit tidak ikut
ke atas maka akupun juga tak ikut, jadi di sini aku hanya menunggu
teman-temanku saja, setelah
selesai kelas 8G berkumpul dan beristirahat. Tak lama kemudian kami berjalan
menuju tempat parkir bus, sesudah semua rombongan menaiki bus, kita baru akan
berangkat.
Objek wisata yang akan kita kunjungi selanjutnya adalah
Pantai Sanur, dalam perjalanan aku dan Bima bebincang-bincang selagi
mendengarkan panduan dari Mbok Wayan, Pantai Sanur merupakan salah satu pantai
yang terkenal di Bali. Perjalanan menuju Pantai Sanur tidak terlalu jauh, jadi
tidak memungkinkan untuk ku tidur, aku hanya mendengarkan penjelasan dari Mbok
Wayan, di Pantai Sanur ini juga tidak boleh untuk berenang. Sesampainya di
Pantai Sanur bus parkir lumayan jauh dari pantai, jadi untuk ke pantai kita
harus berjalan kaki dalam perjalanan menuju pantai aku, Made, Bima bertemu
dengan Ardi, Kartika, Dela dan yang lainya. Ardi asyik foto-foto, sedangkana
yang lain hanya bisa lihat-lihat dan main pasir pantai. Tak lama kemudian kita
di beritahukan untuk ke tempat parkir bus karena perjalanan akan di lanjutkan,
Pak Sigit, dan rombongan 8G beristirahat di tepi laut. Agar tidak menhambat
jadwal, kita segera berangkat menuju Desa Kertalangu untuk makan siang,
Desa Kertalangu adalah sebuah toko berbagai sovenir dari
Bali, seperti makanan, pakaian, dan acsessoris. Di sanan kita akan di beri
waktu untuk berbelanja, dan makan siang perjalanan dari Monumen Badjrasandi ke
Desa Kertalangu tidak terlalu jauh, dalam perjalanan Mbok Wayan mengajari
bahasa Bali yang di terjemahkan ke bahasa Jawa, tak hany itu Mbok Wayan juga
memberi teka-teki. Namun tak terasa kita telah sampai, bus 4 parkir di dekat
pintu masuk toko, setelah semua turun aku, Bima, dan Made mencari oleh-oleh
untuk ayahnya Bima. Lalu dia memilih membali kacang Bali aku membeli ikat
kepala khas Bali atau yang biasa di sebut udeng. Selesai berbelanja kami
menaruh belanjaan dulu ke dalam bus dan keluar lagi, ku melihat ada yang jual
es buah, karena keliatan enak ku beli 1 porsi, panitia membaritahukan untuk
makan siang di belakan toko. Aku, Bima, Made berjalan menuju ke sana di sana
kita bertemu Kartika, Dina, Arinda, dan Dita. Tak seperti biasanya Kartika daan
Dina tidak bersama dengan Dela dan Safitri, Bima dan Made mengambil makan, aku
tidak karena aku tidak napsu makan hari ini, di saat Made dan Bima mengantri aku
Kartika dan yang lain bercerita tentang kenapa Dela dan Safitri tidak ikut
dengan mereka. Tak lama kemudian Mad, Bima di tambah lagi dengan Ardi datang,
walau makan siang sudah habis namun kita masih duduk di sana untuk bercerita,
seketika itu Dela, Safitri, Anggie, dan Bunga berjalan meninggalkan tempan
makan, ku sempat memanggil Dela, namun dia hanya menengok sebentar. Waktu kita
di Desa Ketalangu sudah habis, waktunya untuk melanjutkan ke objek wisata lain.
Tiba saat nya untuk berbelanja di Pasar Seni Sukowati. Di
sini kita akan belajar untuk menawar harga sebesar mungkin. Kata Mbok Wayan
jika kita menawar harga sebaiknya menawar dengat besar 80%. Karena harga yang
ditentukan di pasar itu dapat sesekali menipu. Tak lama kemudian kita sudah
sampai di kawasan Pasar Seni Sukowati baru masuk sebentar kita sudah ditawari
dengan berbagai harga. Aku, Ardi, Made, Bima, Reyhan, Dina, Dela, Kartika,
Bunga, dan Dita berencana membeli baju yang sama semua. Namun kita dapat baju
yang cukup mahal, kita beli 12 baju dan yang mau beli cuma 9 orang, akhirnya
aku bayar tiga kali lipat, namun ada satu yang dibeli Wisnu jadi aku punya 2
baju sama. Gag samapai di situ saja kita juga tidak lupa untuk membelikan
anggota keluarga. Seusai belanja kita semua kembali ke bus, dan melanjutkan ke
Joger.
Joger merupakan toko oleh-oleh paling terkenal di Bali, dan
juga merupakan pabrik kata-kata. Di Joger kita akan di periksa apakah ada yang
memakau pakaian Joger yang tidak asli. Dalam perjalanan ke Joger kita diberi
tahu Mbok Wayan bahwa kita tidak boleh langsung ke Joger, tetapi kita akan diturunkan
di tempat rumah makan malam nanti dan menaiki ankutan umum untuk ke Joger dan
di lanjutkan ke Pantai Kuta. Tak lama waktu berselang kita sampai di tempat
pemberhentian bus, dan langsung manaiki angkutan untuk segera ke Joger. Aku,
Bima, Made, dan Ardi naik angkutan yang sama, setelah sampai kita langsung
masuk ke dalam Joger dan segera mencari teman lainnya seperti halnya di
Sukowati di Joger kita juga berncanan beli sandal Joger yang sama. Dan semua
setuju, kita semua mencari ukuran yang sesuai. Setelah semua selesai memilih ku
yang di suruh mengantri, ku mengantri di kasir depan, tak cukup lama ku selesai
mengantri. Ku bawa belanjaan itu dan mencari Bima dan Made, hampir ku kira
mereka meninggalkan ku, ku bertemu dengan mereka, lalu kita melihat-lihat
sebentar dan bertemu Kartika dan Dita, saat itu Dita sedang ingin mengantri,
dan lalu aku menawarkan diri biar aku yang ngantriin dan Dita juga sejutu,
waktu aku mau ngantri, ku melihat Dela yang sedang menunggu banyak antrian,
sebagai teman yang baik aku merasa tidak enak melihat Dela yang mengantri
terlalu lama, maka dari itu aku gantiin aja posisi Dela dan biar Dela gabung
sama temen-temen. Akhirnya Dela mau, dan aku mengantri di tempat antrian 3
karna ku pikir akan lama, ku pindah saja ke tempat antrian 1 bukanya tambah
cepet sama aja lamanya. Sesekali Dela menhampiriku namun ku katakan padanya
“tidak apa-apa kok, kamu ke sana saja”, dan satu persatu antrian mulai
berkurang. Pada saat tinggal satu antrian, tiba-tiba datang salah satu guruku,
Bu Rukat namanya tanpa memikir perasaan pengantri yang ada di belakang-belakangku
dia menyerobot sambil berkata “ehh, Akbar ibu tak di belakan mu ya,” dan ku
lihat wajah pengantri lain yang engga seneng klo diserobot. Sebenere aku mau
ketawa tapi, masak ngetawain guru sendiri. Selesai sudah mengantrinya, sambil
berjalan kaluar Joger ku tanya Dela “mana Bima, Made, Ardi ?” dan dia bilang
“Udah duluan tadi” dengan tergesa-gesa ku perlahan meninggalkan Dela, Dina, dan
Bunga lalu mencari angkutan yang ku tumpangi.
Setelah ketemu langsung saja kita berangkat ke Pantai Kuta
sesampainya di Pantai Kuta. Aku, Made, Bima, dan Ardi tidak langsung masuk tapi
menunggu rombongan 8G di luar, tak cukup lama untuk menunggu akhirnya yang
ditunggu sudah sampai. Aku, Made, Bima, Ardi, Dina, Bunga, Kartika, Dela,
Arinda, Dita segera melepas sandal tas dan barang-barang untuk menikmati
deburan air Pantai Kuta, kita semua menulis nama di pantai dan berfoto-foto,
sangat happy ending hari ini yang
tadinya melelahkan terasa begitu menyenangkan seketika tiba di Pantai Kuta.
Pak
Sigit menyuruh untuk kelas 8G berkumpul, dan di larang untuk membasahi pakaian
sambil sambil cerita-cerita kita juga main pasir. Hari mulai larut petang, kita
segera menaiki angkutan supaya kembali ke tampat parkir bus untuk makan malam,
namun aku tidak ikut makan malam aku hanya menunggu teman-teman di bus. Dan
waktu makan malam sudah berakhir kita segera menaiki bus untuk segera kembali
ke hotel.
Dalam perjalanan menuju hotel menempuh waktu yang lumayan
lama namun waktu terasa cepat dan perjalanan sudah berakhir, bus mulai masuk ke
halaman hotel. Kita semua turun dari bus dan segera pergi ke kamar
masing-masing aku, Bima, Made, Ardi, Reyhan dan Annas masuk kamar dan aku dulu
yang mandi, setelah aku mandi aku menunggu Made, dan Bima untuk mandi. Kita mau
menengok Arlita yang katanya sedang sakit, selesai menunggu mereka kita segera
menengok ke kamarnya Arlita. Lalu kita kembali ke kamar mengambil belanjaan
untuk kita bagikan ke kamar Kartika. Ardi juga ikut, sampai di sana kita
membagikan belanjaan dan berencana menengok Arlita lagi. Di tengah perjalanan,
kita bertemu Bu Sapto yang juga mau ke kamarnya Arlita. Sampai di depan pintu
kamar ku buka ternyata banyak orang dan akhirnya kita dimarahi karena menengok
orang sakit dengan oran jumlah banyak. Kita semua di minta untuk kembali ke
kamar masing-masing. Aku, Bima, Made, Reyhan, Annas, dan Ardi masuk ke kamar,
dan menyiapkan perlengkapan di koper maupun tas buat check out besok. Seusai
menyiapkan semua perlengkapan, handphone ku berbunyi, ku liat ternyata Kartika
menelpon Made. Langsung saja ku berikan ke Made, di angkatnya dan Kartika
bilang mau ngajak makan ke KFC. Aku dan Made menunggu di depan hotel, yang
keluar dari hotel bukanya Kartika tapi Anggie, Bunga, dan Dita. Kita berencana
buat keluar dari lingkungan hotel, namun ketika kita sudah di luar Bu Sapto
menghampiri kita dan kita di marahi, kemudian kita duduk di depan hotel
berencana memesan KFC, namun tidak tau nomornya kemudian Wisnu, Bima dan Bian
juga ikut pesan. Tak lama kemudian Pak Sigit datang dengan temannya, kita minta
tolong ke Pak Sigit buat membelikan KFC, Pak Sigit mau dan segera berangkat
dengan membawa uang dari kami. Lalu Kartika keluar, tak lama menunggu Pak Sigit
datang dengan membawa makanan. Pak Sigit memberikan makanannya beserta
kembaliannya, dan kita di minta untuk makan di kamar saja. Aku, Made, Bima,
Bian, dan Wisnu makan di kamarnya Wisnu. Selesai makan aku, Bima, dan Made
menuju ke kamar di sana ada Ardi, Fajri, Reyhan, dan Annas.
Lalu ku masuk dan kemudian Ardi dan Fajri pindah ke kamarnya Wisnu, di
saat mau tidur, Bima menelpon Arlita. Karena terlalu keras menelpon, Annas
kemudian terbangun dan pindah ke kamarnya Wisnu. Merasa mengganggu Bima mematikan
telponnya dan tidur, begitu juga aku.